Panduan Teknis Touring
Bagi rekan-rekan penggemar touring, berikut ini saya berikan sedikit pengetahuan tentang tata cara touring yang saya kutip dari Divisi Humas Mabes Polri.
Hand Code (kode tangan)
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
- Ayunkan tangan kiri dari bawah keatas dengan posisi telapak tangan menghadap keatas = barisan diminta meningkatkan kecepatan
- Ayunkan tangan kiri dari atas kebawah dengan telapak tangan menghadap kebawah = barisan diminta untuk mengurangi kecepatan
- Ayunkan tangan kiri dari belakang kedepan dengan telapak tangan menghadap kedepan = barisan diminta membuat formasi rapat supaya tidak terpisah dari kelompok
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang atau gangguan di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang atau gangguan di sebelah kanan
- Turunkan kedua kaki = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan
- Tidak menggangu pengguna jalan yang lain
- Biker membawa perlengkapan pribadi termasuk rain coat
Tata Cara Pemberangkatan
- Road Captain memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya dan memposisikan motornya didepan barisan
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh sweeper
- Road Captain memberikan tanda akhir siap berangkat diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sweeper memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada Road Captain dengan kode klakson
Tata Cara Konvoi
- Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- Atur jarak aman sesuai kecepatan
- Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 km per hour
- Tidak melanggar lampu merah
- Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- Hidupkan lampu hazard (opsional)
- Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh Road Captain
- Tidak saling mendahului
- Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- Usahakan selalu dan tetap tenang
- Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata Cara di Lampu Lalu Lintas (Lalin) atau di
Persimpangan
- Road Captain mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh Road Captain
- Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata Cara Konvoi Terputus
- Sweeper memberikan pesan horn code (kode klakson)
- Road Captain mengurangi kecepatan
- Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sweeper mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 km per hour
- Setelah semua bergabung kembali, Sweeper kembali memberikan horn code
Tata Cara Menghalau Penyusup
- Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sweper berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata Cara Peserta Mengalami Masalah
- Peserta memberikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- Road Captain memberhentikan konvoi
- Sweeper advice atau mengejar Road Captain bila tidak mengetahui
- Sweeper atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
Bila terjadi
kecelakaan minor injured :
- Sweeper memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
- Korban dirawat sementara
- Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
Bila terjadi
kecelakaan major injured :
- Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
- Semua peserta mengamankan TKP dan mengatur lalu lintas
- Sweeper memberikan tanda kepada klotur berikutnya
- Evakuasi dipimpin langsung oleh Road Captain
- Road Captain broadcast berita dan
- Wajib stop touring
Bila terjadi mogok
:
- Klotur emergency stop
- Road Captain cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
- Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat
- Road Captain adalah orang yang bertanggung jawab penuh sebagai komandan touring
- Forider adalah pimpinan barisan. Dia berada didepan barisan. Forider biasanya ditunjuk anggota yang mengerti jalan, bisa memimpin barisan, mengatur kecepatan, mengatur formasi dan mampu memberikan kode kepada barisan dibelakangnya.
- Sweeper bertugas sebagai pasukan penyapu dan bertugas sebagai pengawal barisan sekaligus pengaman barisan. Sweeper mengatur kerapian dan kerapatan barisan serta mengingatkan / mempertegas perintah dari Forider. Sweeper biasanya dipilih orang yang memiliki kemampuan berkendara yang sangat baik.
0 komentar:
Posting Komentar