Karena badai, sebuah kapal tenggelam di lautan luas. Yang selamat hanyalah dua laki-laki yang berhasil berenang ke sebuah pulau terpencil dan tiada berpenduduk. Di sana mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat. Akhirnya mereka membuat kesepakatan, mereka membagi pulau itu menjadi dua, Timur dan Barat. Kemudian mereka pun berpisah untuk menempati daerah masing-masing yaitu barat dan timur.
Setiap saat tiada yang dikerjakan oleh kedua orang tersebut kecuali berdoa.
Karena kelaparan, mereka berdoa supaya mereka bisa makan. Pagi harinya, orang disebelah Timur mendapati sebuah pohon dengan buah yang lebat dan bergelantungan. Sementara orang yang disebelah Barat tidak menemukan apa-apa.
Seminggu berlalu.
Orang disebelah Timur merasa kesepian sehingga ia berdoa memohon seorang istri. Tanpa diduga, keesokan harinya ada kapal karam. Hanya seorang wanita yang berhasil selamat dan sampai ke bagian Timur pulau itu. Segera setelah itu, si orang yang disebelah Timur berdoa minta rumah, pakaian dan lebih banyak lagi makanan. Dan, ajaib! Segalanya terkabul dengan segera.
Ironisnya,tetap tidak terjadi apa-apa bagi orang kedua.
Akhirnya, orang yang berada disebelah TImur berdoa meminta sebuah kapal agar ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau tersebut. Lagi, esok harinya ia menemukan sebuah kapal terdampar di bagian Timur pulau yang ditempatinya. Buru-buru ia dan istrinya naik ke kapal hendak meninggalkan temannya yang berada disebelah barat pulau itu. Ia merasa bahwa temannya tidak layak menerima nikmat Allah karena tidak satu pun doanya dikabulkan Allah.
Ketika orang yang berada disebelah Timur ini hendak meninggalkan pulau, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari langit: "Hai... !! Mengapa kamu hendak meninggalkan temanmu sendirian di pulau ini?"
"Ya Allah... nikmat ini hanya untukku," jawabnya. "Karena semua doa temanku disebelah Barat sana tidak ada yang terkabul... Berarti ia memang tak pantas menerima apa-apa."
"Kamu salah," suara itu menjawab. "Ia telah berdoa untuk satu hal dan Aku hanya mengabulkan doanya... Jika bukan karena dia, kamu tidak akan menerima semua nikmat ini."
"Katakan," serunya pada suara itu, "Apa yang ia doakan sehingga aku harus mempedulikannya."
"Ia memohon kepada-Ku agar semua doamu dikabulkan."
Sebuah cerita yang menginspirasi kita bahwa... kita taidak akan tahu siapa yang mendoakan kita... Sehingga sudah selayaknya kitapun bisa saling mendo'akan untuk kebaikan orang-orang yang kita sayangi.
0 komentar:
Posting Komentar